Minum setidaknya 8 gelas air sehari sudah menjadi rahasia umum dalam masyarakat. Pendiri perusahaan konseling nutrisi Nutritioulicious, Jessica Fishman Levinson mengatakan bahwa kebutuhan cairan bervariasi, tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas, dan tempat tinggal.
The Institute of Medicine of the National Academies of Sciences merekomendasikan 2,7 liter (11 gelas) air menjadi 3,7 liter (hampir 16 gelas) air per hari.
Walaupun begitu, terdapat perhitungan yang perlu diperhatikan dalam asupan air seseorang, semua cairan yang diperhitungkan dalam asupan harian bukan hanya H20 saja.
Hal itu mencakup semua sumber air, mulai dari segelas air mineral, secangkir kopi, hingga kandungan air dari makanan yang dimakan (yang menurut perkiraan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), merupakan seperlima dari asupan cairan harian), seperti yang dilansir dalam laman Self.
Mengukur asupan air
Menurut Mayo Clinic, tolok ukur bahwa harus benar-benar "8 gelas air," bukanlah hanya air, karena minum minuman seperti susu, teh, dan jus dapat berkontribusi terhadap total cairan seseorang.
Cara terbaik untuk mengukur asupan air harian adalah dengan respons perasaan tubuh. Jika haus, tubuh akan memberi tahu bahwa seseorang membutuhkan lebih banyak air. "Anda mungkin sudah mengalami dehidrasi ," kata Levinson.
Cara lain untuk menentukan kebutuhan cairan dalam tubuh dengan mengintip ke dalam toilet setelah buang air kecil. "Jika urine Anda berwarna kuning muda, Anda mungkin mendapatkan cukup cairan. Jika gelap atau berbau, Anda mungkin perlu lebih banyak air,” ucapnya.
Selain itu, penting untuk untuk minum lebih banyak air setiap kali berkeringat. Saat berkeringat, seseorang benar-benar kehilangan air, dan harus mengganti cairan tersebut kembali. Usahakan untuk minum 1 atau 2 gelas air sebelum berolahraga , dan teguk sekitar 1 hingga 1,5 gelas air setiap 15 menit saat Anda berolahraga.
Untuk memastikan tetap terhidrasi, membawa botol air isi ulang sepanjang hari secara terus-menerus dapat mengatasi permasalahan ini.
